Minggu, 06 Mei 2012

History Manchester United 1958 - 2010




Dari Munich hingga Moskwa, antara tragedi dan kejayaan telah tercatat dalam kisah perjalanan Manchester United.
1958 - Generasi hilang yang secara kejam menghapus potensi klub untuk merajai Eropa
Delapan pemain Manchester United (MU) tewas dalam kecelakaan pesawat di Munich, setelah mengisi bensin sepulangnya dari laga Piala Eropa di Belgrade. Rasa simpati datang dari seluruh penjuru dunia, dan banyak pihak merasa yakin dengan kemampuan MU untuk mencapai prestasi tinggi kala itu, namun Old Trafford terpaksa membangun tim baru.
1963  Kedatangan George Best yang mengawali era baru
Setahun setelah mengontrak Denis Law, seorang pemain dari Irlandia Utara yang bernama George Best tiba di klub untuk menjadi salah satu pemain terbaik dunia sepanjang masa, yang membantu MU menjadi salah satu tim terkenal dunia.
1968 – Satu dasawarsa setelah musibah, MU meraih titel Piala Eropa pertamanya
Sepuluh tahun setelah tragedi Munich yang menimpa sebuah tim yang sebenarnya mampu memenangkan Piala Eropa, Matt Busby membangun tim baru dengan kekompakan Best, Law dan Bobby Charlton untuk meraih Piala Eropa dengan skor 4-1 atas Benfica melalui perpanjangan waktu di Wembley. Charlton mencetak dua gol.
1969 – Busby memilih jadi manajer umum
Busby nyaris membawa MU sebagai salah satu klub terhebat di Eropa, namun ia memutuskan untuk sebuah posisi di latar belakang sebagai manajer umum, sehingga kursinya diberikan kepada Wilf McGuinness untuk menjadi pelatih baru klub. Akibatnya, McGuinness gagal menghasilkan prestasi, dan di sinilah awal kemunduran MU yang tak terduga.
1974 – Degradasi mendorong terjadinya perubahan besar untuk kembali promosi
Secara mengejutkan, MU degradasi ke divisi dua, hanya enam tahun setelah merajai Eropa. Hal ini mendorong Tommy Docherty untuk membangun tim baru dan kembali ke divisi utama.
1976 – Kekalahan di final Piala FA untuk pertama kalinya selama satu dasawarsa
MU mencapai final Piala FA untuk pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir dan secara mengejutkan dikalahkan oleh Southampton. Hasil ini merupakan kekalahan pertama dalam lima kali final selama sepuluh tahun di saat sepakbola mulai disiarkan langsung di televisi ke seluruh dunia. Akibat tayangan langsung ini, fans MU di seluruh dunia meningkat pesat.
1977  Manajer dipecat akibat skandal
Docherty, manajer MU, terbukti menjalani perselingkuhan dengan Mary Brown, istri dari terapis klub yang bernama Laurie. Akibatnya, klub mendepak Docherty karena malu dengan kasus ini, dan menunjuk Dave Sexton — bekas manajer Queens Park Rangers — sebagai penggantinya.
1980 – Ketua klub diselidiki, sehingga anaknya mengambilalih
World In Action menuduh Louis Edwards, ketua klub sejak 1965, sebagai tersangka dalam kasus penjualan industri daging dan menyuap orangtua dari pemain-pemain tingkat schoolboy. Otoritas menyelidiki kasus ini tapi Edwards meninggal, sehingga anaknya, Martin, mengambilalih posisi ketua klub.
1981 – Atkinson membawa Robson dan MU konsisten di Old Trafford
Manajer Dave Sexton dituduh menerapkan permainan bola yang terlalu membosankan. Ron Atkinson ditunjuk sebagai manajer baru dan menghasilkan gaya permainan yang lebih menarik. Ia menggaet pemain tim nasional Inggris, Bryan Robson, dari klub West Bromwich Albion, sekaligus membantu klub menembus empat besar selama lima tahun berturut-turut.
1984 – Maradona dan Barcelona dikejutkan
Setelah kalah 2-0 oleh Barcelona dalam pertemuan pertamanya di perempat-final Piala Winners, MU kembali tampil menakjubkan di Old Trafford untuk mengalahkan klub raksasa Spanyol yang kala itu diperkuat Diego Maradona. Mereka membantai Barca dengan skor 3-0, Robson mencetak dua gol ditambah satu dari Frank Stapleton.
1985 – Topskor Whiteside memastikan gelar Piala FA
Norman Whiteside mencetak gol di final Piala FA dan juga final Piala Liga pada 1983. Dua tahun berikutnya, hal yang sama terulang. MU juara Piala FA 1985 atas Everton melalui gol tunggal Whiteside di babak perpanjangan waktu. MU tampil dengan sepuluh pemain setelah Kevin Moran menjadi pemain pertama yang diusir wasit dalam sejarah final Piala FA.

1986 – Ferguson tiba, manajemen berubah
Atkinson sudah berusaha keras, namun gagal mendatangkan titel liga buat MU, sehingga Ferguson menjadi manajer pada pertengahan musim. Gaya manajemennya yang keras mengakhiri budaya mabuk-mabukan bagi para pemain. Ferguson juga mengawali proses panjang reformasi sistem pembinaan pemain muda klub.
1988 – Giggs hadir sebagai pemain paling berbakat
Ryan Giggs bermain di Manchester City sebagai schoolboy, namun, pemain yang dijuluki Welsh Wizard ini ditemukan oleh Ferguson dan akhirnya Giggs cenderung memilih MU. Ferguson kemudian mengakui, seandainya Giggs tetap di City, MU tidak mungkin meraih prestasi.
1989 – Usaha Knighton untuk membeli klub gagal total
MU nyaris dibeli oleh Michael Knighton. Pada pertandingan pertama musim, MU dikalahkan Arsenal, dan akhirnya Knighton gagal membeli klub karena tak mampu mencari pendukung.
1990 – Gol dari Robins menyelamatkan posisi Ferguson
Ferguson nyaris dipecat setelah tiga musim tanpa gelar. Tapi gol tunggal dari Mark Robins di putaran ketiga Piala FA di kandang Nottingham Forest menjadi awal kenaikan MU.
1991 – Hughes menjadi pahlawan Ferguson
Ferguson memimpin MU untuk menang 2-1 atas Barcelona di Piala Winners melalui dua gol Mark Hughes. Kemenangan ini merupakan titik awal MU untuk menjadi klub terkaya dunia.
1992 – Cantona tiba di Old Trafford setelah membawa Leeds juara
MU nyaris meraih titel pertama di liga sejak 25 tahun terakhir. Leeds United yang diperkuat Eric Cantona menggagalkan usaha MU itu. Namun pada musim berikutnya, striker Prancis itu dibeli MU dengan nilai transfer 1,2 juta poundsterling. Pengaruh Cantona selama lima tahun berikutnya berdampak luar biasa terhadap semangat klub untuk kembali merajai Inggris.
1993 – Masa penantian telah berakhir, Bruce dan Keane memberikan MU titel pertama sejak 1967
Tahun yang sangat berarti. MU mengakhir masa penantian 26 tahun setelah meraih titel atas Aston Villa. Steve Bruce mencetak gol kemenangan ke gawang Sheffield Wednesday. Tak lama kemudian, Roy Keane menjadi rekor transfer termahal di Inggris kala itu, dengan biaya 3,75 juta poundsterling dari Nottingham Forest.
1995 – Gagal meraih gelar ganda
Gelar Liga Primer Inggris ditentukan pada hari terakhir, dan Blackburn Rovers berjaya. MU juga digagalkan Everton di final Piala FA. Ferguson tentunya ingin melupakan musim, terutama setelah kalah di kandang Barcelona di Liga Champions dengan skor telak 4-0.
1995 – Tendangan kung-fu Cantona berakibat fatal
Seorang pendukung di Selhurst Park memaki Cantona, yang mendorongnya untuk melakukan tendangan kung-fu terhadap dada pendukung tersebut. Akibatnya, Cantona dikenakan sanksi larangan main selama delapan bulan.
1999 – Sukses meraih Treble
Musim yang spektakuler. Dua gol dalam injury time di final Liga Champions memastikan kemenangan MU secara dramatis, dengan skor 2-1 atas Bayern Munich. Pada musim ini, MU meraih tiga gelar sekaligus, karena sebelumnya memenangkan Liga Primer Inggris dan Piala FA.
2000 - Piala FA tanpa juara bertahan
FA meminta MU untuk bermain di Brasil dalam rangka Kejuaraan Dunia Antarklub, sebagai usaha Inggris untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006. MU terpaksa mengorbankan perannya di Piala FA.
2002 - Ferguson membatalkan rencananya untuk pension
Ferguson mengurungkan niatnya untuk pensiun pada akhir musim 2001/02. Pada tahun yang sama, MU menyetujui kontrak 13 tahun bersama Nike, yang nilainya mencapai 300 juta poundsterling.
2003 – Ronaldo menggantikan Beckham
Ferguson berang terhadap David Beckham karena gagal menjaga lawan ketika Arsenal mencetak gol di Old Trafford. Hal itu membuat Ferguson menendang sepatu yang mengiris Beckham di atas matanya. Beckham dijual ke Real Madrid dan Ferguson menggaet Cristiano Ronaldo.
2004 – Ferguson beli Rooney
Setelah berhasil mendatangkan Ronaldo ke Old Trafford, MU mengeluarkan dana 27 juta poundsterling untuk membeli Wayne Rooney dari Everton. Ini merupakan investasi besar Ferguson untuk membangun tim muda lagi.
2005 – MU dibeli jutawan AS dan klub berhutang
Klub tanpa hutang dibeli oleh Malcolm Glazer, seorang jutawan di bisnis olahraga Amerika Serikat, sehingga keuangan klub merosot tajam. Glazer dan keluarga membeli MU dengan dana 790 juta poundsterling. Banyak fans yang kecewa, sehingga mereka mendirikan klub FC United of Manchester.
2007 – Gelar liga kembali ke Old Trafford
Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney dan kawan-kawan memenuhi janjinya untuk membantu MU menjuarai Liga Primer Inggris untuk pertama kalinya sejak 2003, sekaligus mengakhiri dominasi Chelsea selama dua musim sebelumnya.
2008 – MU memastikan gelar ganda
The Red Devils meraih gelar Champions Eropa untuk ketiga kalinya dan titel Inggris untuk ke-17 kalinya. Ronaldo mencetak 42 gol di semua kompetisi musim ini, dan Ryan Giggs menjadi pemain MU dengan jumlah penampilan terbanyak (759 kali) setelah mengalahkan rekor Sir Bobby Charlton.

Team Newton Heath 1878 To Manchester United 1909

  Manchester United 1908 -1909 Team


Manchester United 1907 -1908 Team

Manchester United 1906 -1907 Team

Manchester United 1905 -1906 Team

Manchester United 1904 -1905 Team

Lining up for the start of the 1904 - 1905 season in both home and 
change kits. Major the St Bernard is lying at the front of the players.

Manchester United 1903 - 1904 Team

Manchester United 1902 - 1903 Team


Newton Heath 1901- 1902 Team


Newton Heath 1900 - 1901 Team

Newton Heath 1897 - 1898

In 1894, Newton Heath reverted back to their original 
colours and wore green jerseys with gold trim. 

Newton Heath 1892 - 1893 Team

Newton Heath are pictured here wearing red and white jerseys, 
contrary to popular belief. 
The club had stopped wearing green and gold in about 1888. 

Newton Heath are pictured here wearing red and white jerseys, 
contrary to popular belief. 
The club had stopped wearing green and gold in 1888. 
Newton Heath are pictured here wearing red and white jerseys, 
contrary to popular belief. 
The club had stopped wearing green and gold in 1888. 

Newton Heath are pictured here wearing red and white jerseys, 
contrary to popular belief. 
The club had stopped wearing green and gold in 1888
.

Formed as Newton Heath LYR F.C. in 1878 as the team
 of Lancashire football  and Yorkshire Railway of The Railway 
Company in Newton Heath, his name changed 
to Manchester United in 1902. 


Tragedi München 1958 "UNITED"

Tragedi München 1958 terjadi di Bandar Udara Munich-RiemMünchen,Jerman pada tanggal 6 Februari 1958. Kecelakaan terjadi ketika British European Airways Penerbangan 609 jatuh pada usaha ketiganya untuk lepas landas dari kubangan lumpur yang menyelimuti landasan. Di dalam pesawat terdapat para pemain Manchester United yang bersinar kala itu , dijuluki "Busby Babes", bersama dengan sejumlah pendukung dan wartawan. 20 dari 44 orang di pesawat tewas dalam kecelakaan. Yang terluka, beberapa di antaranya sudah tak sadarkan diri, dibawa ke Rumah Sakit Rechts der Isardi Munich di mana 3 orang meninggal, sehingga yang selamat hanya 21 orang.


Kejadian
Tim dalam perjalanan kembali dari sebuah pertandingan Piala Eropa 1957-1958 di BeogradYugoslavia, melawan Red Star Belgrade, tetapi harus berhenti di Munich untuk mengisi bahan bakar, sebagai akibat dari perjalanan non-stop Belgrade ke Manchester, yang di luar batas kemampuan jangkauanpesawat sekelas Airspeed Ambassador. Setelah mengisi bahan bakar, sang pilotKapten James Thain dan kopilot Kenneth Rayment, mencoba lepas landas maksimal dua kali, tetapi harus membatalkan kedua upaya tersebut karena gangguan di mesin. Takut bahwa mereka akan terlambat jadwal, Kapten Thain menolak menginap di Munich dan memilih melakukan upaya lepas landas untuk ketiga kalinya.
Pada saat upaya ketiga, mulai turun salju, menyebabkan lapisan lumpur di ujung landasan. Ketika pesawat menyentuh lumpur, pesawat kehilangan kecepatan, membuat pesawat tidak dapat lepas landas. Pesawat menabrak pagar dan melewati ujung landasan, sebelum sayap pesawat membentur rumah terdekat sehingga sobek. Khawatir bahwa pesawat akan meledak, Kapten Thain menyuruh para penumpang yang selamat pergi menjauh sejauh mungkin. Meskipun demikian, kiper Manchester UnitedHarry Gregg tetap di dekat bangkai pesawat untuk menarik korban yang selamat dari reruntuhan pesawat.
Pasca-kecelakaan
Para korban tewas
Kru pesawat

Sebuah penyelidikan oleh pihak berwenang bandara Jerman Barat awalnya menyalahkan Kapten Thain untuk kecelakaan tersebut, mengklaim bahwa dia telah gagal untuk menghilangkan es yang membeku pada sayap pesawat, yang dianggap sebagai penyebab kecelakaan, meskipun pernyataan yang bertentangan muncul dari para saksi mata. Kemudian ditetapkan bahwa kecelakaan itu, pada kenyataannya, disebabkan oleh kubangan lumpur campur salju di landasan pacu, yang mengakibatkan pesawat yang tidak mampu mencapai kecepatan minimum untuk lepas landas. Nama Thain akhirnya menghilang pada tahun 1968, sepuluh tahun setelah kejadian.
  • Kaptain Kenneth "Ken" Rayment, kopilot (selamat dari kejadian tetapi mengalami cedera parah dan meninggal tiga minggu setelahnya di rumah sakit setelah mengalami gegar otak)
  • Tom Cable, pramugara

Penumpang

Pemain Manchester United
  • Geoff Bent 







  


  • Roger Byrne 
















  • Duncan Edwards (selamat dari kecelakaan, tapi meninggal 15 hari kemudian)







  • Mark Jones 





























Staf Manchester United
Wartawan dan Jurnalis
Penumpang lain
  • Bela Miklos, agen perjalanan
  • Willie Satinoff, supporter, dan teman dekat Matt Busby
mengenang tragedi


10 Pembelian Terbaik MU Sepanjang Masa !


Manchester United langsung bergerak di bursa transfer musim panas ini. MU telah langsung mengikat bek muda Phil Jones dari Blackburn Rovers dengan nilai transfer 16,5 juta pounds. Iblis Merah kini tengah menunggu bergabungnya Ashley Young dan kiper David De Gea.

Belum dapat diketahui apakah ketiga pemain itu akan tampil cemerlang bersama MU, musim depan. Tapi Iblis Merah dikenal sebagai salah satu klub yang pintar dan cerdik dalam merekrut pemain potensial, khususnya semenjak dibesut Sir Alex Ferguson.

Dilansir dari Bleacher Report, terdapat 10 pembelian terbaik Manchester United sepanjang masa. Dan delapan diantaranya merupakan pemain yang direkrut Sir Alex Ferguson. Berikut daftar 10 pembelian terbaik klub tersukses di Liga Inggris itu:

10. Nemanja Vidic

Sir Alex Ferguson telah memantau Nemanja Vidic selama 2,5 tahun sebelum akhirnya direkrut pada bursa transfer Januari 2006. Awalnya, fans Manchester United tidak mengetahui sepak terjang pemain Spartak Moscow ini hingga penandatangan kontrak senilai 7 juta poundsterling dilakukan.

Enam bulan pertama di Old Trafford, Vidic belum mendapat banyak kesempatan sebagai starter. Baru pada musim 2006-2007, Vidic mulai secara rutin dijadikan pilihan utama Sir Alex. Bek Serbia ini ditandemkan dengan bek tangguh, Rio Ferdinand hingga saat ini.

Kini kapten timnas Serbia ini menjelma menjadi salah satu bek yang paling ditakuti penyerang-penyerang lawan. Kualitas Vidic juga tercermin dari ban kapten yang dipercayakan Ferguson kepadanya.

9. Ruud Van Nistelrooy

Ruud van Nistelrooy pertama kali ditemukan oleh putra Sir Alex Ferguson, Darren Ferguson. Nistelrooy yang saat itu memperkuat klub Eredivise, PSV Eindhoven mampu membuat Darren Ferguson kagum. Darren pun merekomendasikan Rudtje kepada ayahnya.

Setelah mengirimkan perwakilan klub, Sir Alex berhasil mengontrak Nistelroy pada musim panas 2000 dengan nilai transfer 19 juta Pounds. Namun proses kepindahan harus tertunda satu tahun, 2001, setelah Nistelroy mengalami cidera lutut.

Kesabaran Sir Alex berbuah manis, setelah sembuh dari cidera yang menderanya, Rudtje menunjukkan jika MU tidak salah menjadikan dirinya sebagai pemain termahal di Inggris saat itu. Di musim pertamanya, Ruud mampu mencetak 23 gol di Liga Inggris, pencapaian mengagumkan tentunya.

Musim berikutnya melihat Belanda menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Inggris dengan menjaringkan 25 gol. Total selama membela MU, Van Nistelrooy telah mencetak 150 gol dalam 219 penampilannya. Tak heran jika Nistelrooy menjadi salah satu pemegang nomor punggung 10 paling dikagumi fans MU.

8. Roy Keane

Sejak usia 19 tahun, Roy Keane telah menarik perhatian klub-klub Inggris. Persaingan memperebutkan pemain Irlandia tersebut dimenangkan Sir Alex Ferguson yang mengontraknya sebesar 3.75 juta Pounds pada 1993.

Meski dikenal sebagai pemain berbakat, namun Keane tetap butuh waktu untuk masuk tim inti MU. Kesempatan datang tatkala kapten MU saat itu, Bryan Robson harus menjalani perwatan karena cidera. Sejak saat itulah, Keane perlahan-lahan mulai masuk sebagai tim pertama di lini tengah bersama Paul Scholes, Ryan Giggs dan David Beckham.

Kemudian, ia pun dipercaya untuk mengambil alih ban kapten MU dari Eric Cantona yang memutuskan pensiun. Dengan kecerdikan dan agresifitasnya, Keane memimpin MU dengan meraih sembilan gelar Liga Inggris. Ia pun menjadi salah satu kapten paling sukses dalam sejarah klub.


7. Wayne Rooney

Setelah ditinggal Dwight Yorke ke Blackburn Rovers pada 2002, Sir Alex berpikir keras mencari sosok striker yang dapat mendampingi Nistelroy di lini depan. Perhatian Sir Alex tertuju pada Everton. Permainan seorang anak remaja bernama Wayne Rooney mampu menarik perhatiannya. Sir Alex pun berani menggelontorkan uang 27 juta Pounds guna memboyong Rooney ke Old Trafford.

Bersama Setan merah, Rooney ternyata tidak butuh waktu lama untuk menyatu dengan tim. Dalam debut pertamanya, Rooney mampu membuat hattrick dalam pertandingan Liga Champions melawan Fenerbahce. Selanjutnya, gol-demi gol pun terus ia sumbangkan untuk Iblis Merah. Dengan koleksi 147 gol serta usianya saat ini yang masih 25 tahun, Rooney sudah dianggap layak masuk dalam daftar pembelian tersukses Manchester United.

6. Bryan Robson

Bryan Robson diboyong ke Old Trafford dalam sebuah kesepakatan senilai 1.5 juta pounds. Kemampuan Bryan Robson langsung membuatnya dipercaya sebagai kapten Iblis Merah. Bersamanya, MU berhasil meraih tiga gelar FA, dua gelar juara liga dan Piala UEFA.

Robson juga mendapat tempat di hati fans Iblis Merah. Ia mendapat julukan spesial dari fans MU yakni Captain Marvel. Hingga saat ini, Robson dikenang sebagai kapten terlama dalam sejarah klub Iblis Merah.


5. Eric Cantona

Eric Cantona mulai bergabung dengan Manchester United pada November 1992 dengan harga transfer 1,2 juta Pounds dari Leeds United. Pemain asal Perancis ini dikenal sebagai sosok fenomenal yang pernah dimiliki Iblis Merah.

Sifat temperamental Cantona tak bisa dipungkiri juga ikut mendongkrak namanya. Tendangan kungfunya kepada suporter menjadi salah satu momen yang akan selalu diingat fans Iblis Merah. Beruntung sikap temperamental Cantona mampu diimbangi dengan prestasi.

Selama lima tahun membela MU, Cantona telah menorehkan 80 gol bagi Setan Merah dan total mempersembahkan empat gelar Liga Inggris. Tak heran jika Cantona dianggap sebagai salah satu pemain plus kapten terbaik yang pernah dimiliki Sir Alex Ferguson.

4. Ole Gunnar Solskjaer

Keputusan Sir Alex Ferguson mendatangkan Ole Gunnar Solkjaer pada 1996 dengan biaya 1.5 juta pounds sempat mengejutkan fans Iblis Merah. Karena saat itu, target utama MU adalah striker timnas Inggris, Alan Shearer.

Nyatanya Sir Alex Ferguson justru lebih memilih Solkjaer yang harganya sepuluh kali lebih murah dari Shearer yang saat itu seharga 15 juta pounds. Kejelian Ferguson kembali terbukti. Solskjaer mampu menghapus keraguan fans dengan langsung mencetak gol kala melakoni laga debutnya.

Dan yang menjadi kenangan paling berkesan bagi fans, striker berwajah bayi ini yakni saat menjadi pahlawan MU saat menaklukkan Bayern Munich di final Liga Champions 1999. Striker asal Norwegia ini menjadi penentu kemenangan Iblis Merah.

3. Peter Schmeichel

Sebelum bergabung bersama MU, Peter Schmeichel merupakan punggawa Brondby (klub elit Denmark) saat merengkuh empat gelar dalam lima musim kompetisi. Schmeichel juga membantu Brondby mencapai semifinal Piala UEFA pada 1991.

Kemampuan Schmeichel mendapat respon dari Sir Alex Ferguson yang langsung mengajukan tawaran ke Brondby. MU akhirnya sukses memboyong kiper timnas Denmark itu dengan harga cukup murah, yaitu 550.000 pounds pada musim panas 1991.

Keputusan Sir Alex ternyata tidak salah. Karena peran Schmeichel membantu MU meraih gelar juara Liga Inggris pada musim 1992-1993, setelah puasa selama 26 tahun. Hebatnya, di musim itu, MU mencatat rekor tak kebobolan dalam 22 pertandingan.

Scmeichel juga terpilih sebagai kiper terbaik dunia selama dua tahun berturut-turut pada 1992 dan 1993. Prestasi puncak Schmeichel sendiri tercatat saat ia membawa Iblis Merah memenangkan gelar treble di tahun 1999.

Setelah era Schmeichel berakhir, MU cukup kesulitan untuk mencari penggantinya. Hingga Sir Alex Ferguson menemukan pengganti yang layak pada diri Edwin van der Sar. Sayang Van der Sar kini juga telah pensiun.

2. Denis Law


Denis Law telah menghabiskan karirnya bersama MU selama 18 tahun. Ia memperkuat Iblis Merah dari 1962 hingga 1973. Dennis dibeli MU dari klub Serie A, Torino dengan harga 115 ribu pounds yang saat itu juga menjadi rekor pembelian tertinggi di Inggris.

Dalam debutnya bersama Iblis Merah, Dennis mampu mencetak gol saat baru tujuh menit masuk lapangan. Sepanjang karirnya di Old Trafford, Ia telah mempersembahkan gelar liga pertama mereka di musim 1964-65.

Dalam 11 musim kompetisi, Dennis telah mengkoleksi 237 gol dalam 409 laganya bersama Iblis Merah. Di mata fans Iblis Merah, Dennis dianggap legenda dan memasukan namanya dalam 'United Trinity" bersama Sir Bobby Charlton dan George Best.

1. Cristiano Ronaldo

Ketertarikan MU terhadap bocah ajaib asal Portugal, Cristiano Ronaldo bermula kala Iblis Merah menggelar laga persahabatan kontra Sporting Lisbon pada 2003 silam. Pada laga itulah, bakat cemerlang Ronaldo dicium Sir Alex Ferguson. Dengan langkah cepat, Ferguson segera mengajukan tawaran sebesar 12 juta pounds untuk memboyong Ronaldo ke Old Trafford.

Yakin jika Ronaldo akan menjadi amunisi utamanya, Sir Alex Ferguson Alex pun tidak segan-segan memberikan nomor keramat, 7. Nomor ini identik dengan nama besar klub macam Bobby Charlton, Bryan Robson, Eric Cantona dan David Beckham. Ronaldo membayar kepercayaan Fergie dengan selalu mencetak gol. Ia pun menjadi elemen penting MU dalam meraih berbagai gelar termasuk trofi Champions League pada 2008.