- The United, Mancs, Red Army ( Manchester United )
Fans MU mempunyai banyak julukan. Tiga di atas adalah julukan yang gue tahu. Di Indonesia sendiri, para fans MU biasa disebut sebagai United Indonesia.
Karena banyaknya fans pencinta tim Manchester United,dengan fanaticnya terhadap klub kebanggaannya,menampilkan cerita-cerita dan aksi-aksinyanya
Glory..Glory..Glory United
itulah sebagian kata yang ada pada lagu bagi para fans fanatic Manchester United
Kenyataan jumlah penggemar Manchester United di Indonesia yang mencapai 3 juta, khusus untuk pengguna facebook,jumlah penggemar Manchester United yang mencapai hampir 30 juta orang di Indonesia dan pertandingan MU sendiri disaksikan hampir 300 juta kali di Indonesia.
Dibawah inilah salah satu dan sekumpulan kegilaan dan bentuk dari kecintaannya terhadap Manchester United sebagai klub kebanggannya,temasuk saya:
Nonbar Ala United Indonesia
Suasana Kuningan Village Minggu (9/1) berbeda dari malam-malam biasanya. Nuansa merah dan atribut Manchester United mulai terlihat sejak pukul 20.00. Pasalnya, malam itu Manchester United memang akan bertanding melawan Liverpool dalam ajang Piala FA putaran ketiga dan komunitas suporter United Indonesia mengadakan acara nonton bareng di lokasi tersebut.
United Indonesia sendiri memang kerap mengadakan acara nonton bareng rutin setiap Manchester United bertanding. Untuk pertandingan akhir pekan, biasanya acara nonbar ini diadakan di Kuningan Village. Pertandingan United vs Liverpool pun tentunya jadi pertandingan yang tak boleh dilewatkan. Tak heran, animo para pendukung Setan Merah ini cukup besar. Bahkan, sebagian sampai rela berdiri berdesakan karena sudah tak kebagian tempat duduk.
Beberapa orang mengaku rutin bergabung dalam kegiatan nonbar ini. Apalagi jika laga big match yang terjadi, sudah wajib hukumnya untuk nonbar bersama komunitas ini. Dion, misalnya. Raja chants yang satu ini rela datang jauh-jauh dari Bekasi hanya untuk nonbar bersama anggota United Indonesia lainnya. "Yang pasti kalau nonbar bareng anak-anak United Indonesia terasa lebih seru atmosfernya, beda dengan di rumah. Kebersamaan di saat senang maupun sedih terasa di kala United menang atau kalah," ujarnya.
Acara nonton bareng dengan United Indonesia memang bisa dikatakan berbeda dengan nonbar-nonbar lainnya. Atmosfer kecintaan terhadap Setan Merah benar-benar terasa. Sepanjang jalannya pertandingan, chants-chants untuk mendukung klub kesayangan selalu dinyanyikan, layaknya menyaksikan langsung di Old Trafford. "Nonbar sama anak United Indonesia itu bikin kita merasakan suasana yang hampir sama dengan di stadion. Kita nge-chant bareng. Ini yang gak bakal didapetin kalau nonton sendiri," ujar Kai setengah bercanda. Kai juga termasuk anggota yang tak pernah absen mengikuti kegiatan nonbar United Indonesia (UI).
Sebagian anggota United Indonesia juga tak absen mengadakan nonton bareng untuk pertandingan-pertandingan tengah pekan. Walau pertandingan terkadang dimulai pk 03.00 pagi dan keesokkannya harus bekerja atau kuliah, mereka tetap berkumpul untuk menonton pertandingan Manchester United bersama-sama. Jumlahnya memang tak sebanyak saat pertandingan akhir minggu, tapi atmosfernya tetaplah terasa.
Saking 'nekad' melahap setiap pertandingan Setan Merah tanpa mengenal waktu, mereka pun mendapat julukan Dark Night Army (DNA). Ini dikarenakan mereka tetap tak pernah absen nonton bareng pertandingan United, termasuk pertandingan dengan kick-off dini hari. Subuh-subuh mereka tetap berkumpul untun nonbar dan hal inilah yang meningkatkan tali persaudaraan di antara para anggota United Indonesia.
"Nonbar itu napas komunitas bola. United Indonesia besar karena nonbar. UI adalah keluarga besar. Real supporter never watch at home," papar Rangga, salah satu DNA United Indonesia.
United Indonesia sendiri merupakan komunitas suporter Manchester United di Indonesia yang berdiri pada 20 Agustus 2006 dengan tujuh orang sebagai pelopor. Berawal dari pertemuan di forum Indo Man.United, mereka mulai membentuk komunitas suporter bagi para fans The Red Devils ini. Sampai saat ini, telah lebih dari 1.000 orang bergabung dengan United Indonesia.
"United Indonesia adalah komunitas untuk fans Manchester United yang tersebar di lebih dari 20 Chapter di Indonesia. Ada 26 daerah di Indonesia yang sudah register resmi menjadi bagian dari United Indonesia," jelas Ketua Umum United Indonesia, Alsep Setia Iqbal.
"Nonbar kita memang berbeda dari komunitas lain. Di sini, anak-anak United Indonesia lebih berisik dan juga tidak dibatasi dari segi bahasa. Kita berekspresi sesuai dengan kecintaan kita terhadap Manchester United," tambahnya.
Selain nonton bareng, United Indonesia juga secara rutin menggelar kegiatan olahraga seperti futsal. Tak hanya bersenang-senang, kegiatan sosial juga tak luput dari agenda komunitas satu ini. Kegiatan sosial yang rutin diadakan antara lain United Indonesia for Humanity, donor darah, dan saat Idul Fitri. United Indonesia terbuka untuk semua fans Manchester United di Indonesia. Tertarik bergabung, kunjungi www.unitedindonesia.org. (JoPauline)
thank's buat :Fans Manchester United Indonesia
Momentum MU, Momen Pertemuan Indomanutd
Indomanutd gelar National Gathering pada 19-20 Juli 2009.
Senin, 15 Juni 2009, 14:10 WIB
Edwan Ruriansyah, Zika Zakiya
VIVAnews - Rencana kedatangan Manchester United di Indonesia pada 20 Juli 2009 tentu membawa kegembiraan buat para pecintanya di tanah air. Pasalnya, sebagai salah klub terbaik di dunia, MU memiliki fans sebanyak 33 juta di negara ini.
Indonesian Manchester United atau biasa disingkat Indomanutd jadi pihak yang tentu paling girang dengan kedatangan Setan Merah. Bagaimana tidak, impian bertemu dengan bintang pujaan yang selama ini hanya bisa didiskusikan lewat forum, akhirnya bisa terwujud.
Serangkaian acara khusus pun sudah disiapkan para anggotanya untuk menyambut tim pujaan. Namun, satu yang paling khusus adalah National Gathering Indomanutd.
Acara ini rencananya akan berlangsung pada 19-20 Juli 2009. Dengan acara puncak H-1 sebelum pertandingan MU kontra Indonesia All Star.
"Kami menggunakan momentum kedatangan MU ke Indonesia untuk mempertemukan fans dari luar Jakarta," kata salah satu moderator, Indra Eka Permana ketika dihubungi VIVAnews, Senin 15 Juni 2009.
"Yang namanya fans pasti mengusahakan untuk datang dan menonton. Apalagi hari itu (19-20 Juli) adalah liburan panjang. Asumsi kami, mereka sudah berkumpul di Jakarta pada Jumat atau Sabtu nya," tambah Indra.
National Gathering ini akan dilakukan di Ricks Cafe, Bilangan Gatot Subroto Jakarta dengan beberapa agenda acara. Namun apa tepatnya, Indra belum bisa membeberkan karena masih dalam tahap perencanaan.
Acara ini bertujuan untuk mempertemukan anggota forum yang menyebar di seluruh Indonesia. Ajang ini juga menjadi acara perkenalan anggota yang selama ini hanya bisa bertemu lewat jaringan internet.
"Untuk national gathering sendiri kami hanya menargetkan 500 anggota dari berbagai daerah di Indonesia. Tentu dengan anggota terbanyak dari Jakarta," jelas Indra yang beberapa waktu lalu mendapat kaos MU dengan tandatangan lengkap pemainnya.
Indomanutd berdiri pada 13 Maret 2000 dikomandani Samuel Rismana dan Ruben Setiawan. Dengan berbagai usaha, kedua sesepuh ini akhirnya bisa mengumpulkan para pecinta Setan Merah dalam satu wadah mailing list. Hingga 15 Juni 2009, anggota Indomanutd sudah mencapai angka 9.428.
Namun, Indra mengakui tidak semua anggota itu aktif berdiskusi dalam forum. Paling hanya 200-300 anggotanya yang aktif dan rajin berbalas thread. Angka ini tidaklah mengecewakan, mengingat kuantitas tersebut sudah cukup memberi forum dengan diskusi yang berkualitas.
Sedangkan untuk kedatangan MU ke Indonesia, Indra hanya bisa menyampaikan harapan sebagai fans pada umumnya.
"Tidak ada ekspektasi lebih waktu MU datang. Syukur-syukur nanti kami bisa foto bareng dengan mereka. Atau paling tidak melihat mereka lebih dekat," ujar Indra.
http://bola.vivanews.com/news/read/66654-momentum_mu__momen_pertemuan_indomanutd
http://bola.vivanews.com/news/read/66654-momentum_mu__momen_pertemuan_indomanutd
Mania Member
CHAMPION! CHAMPION! CHAMPION!Konvoi!
UNITED INDONESIA kembali berpesta, Serentak di 6 Kota, JAKARTA, BANDUNG, YOGYAKRTA, SURABAYA, PEKANBARU dan MEDAN, bersama-sama United Fans kembali menyanyikan lagu kemenangan, GLORY! GLORY! MANUTD!
Sebagai basis Fans United terbesar di Indonesia, perayaan kali ini sungguh berbeda dari sebelumnya. Kita mulai dari Jakarta, United Fans yang berasal dari JABODETABEK berhasil memenuhi MU CAFE R&B yang malam itu penuh sesak. Sekitar 600-700 Orang bersama-sama penuh ketegangan menyaksikan pertandingan terakhir United sekaligus penentu di EPL itu.
dan United Indonesia malam itu benar-benar berhasil membuat Suasana Cafe yang berafiliasi langsung dengan Manchester United itu menjadi RAMAI, MERIAH dan ATRAKTIF. Chanting berlangsung sepanjang pertandingan, bahkan berkumandang satu jam sebelum Game dimulai hingga Pertandingan telah selesai. dan diyakini malam itu memberikan kesan yang lebih bagi semua United Fans yang hadir apalagi Event Nonton Bareng kali ini dikoordinir oleh United Indonesia dan yang lebih membanggakan diliput oleh ESPN.
Sementara itu PERAYAAN yang heboh terjadi di BANDUNG dan YOGYAKARTA. Selain ramai, atraktif dan penuh sesaknya tempat nonbar, ternyata Member United Indonesia dari kedua kota tersebut tidak puas hanya merayakan kemenangan United di Cafe tempat mereka nonton bareng. Mereka pun akhirnya melanjutkan perayaan gelar ke 17 dengan berkeliling kota.
Seperti yang terjadi di Bandung, Rekan-rekan MOB UI(Member Of Bandung), begitu mereka menyebutnya, melakukan Konvoi mengelilingi kota Bandung hingga euforia kemenangan EPL berhasil menghangatkan dinginnya Kota Kembang malam itu.
Sementara itu PERAYAAN yang heboh terjadi di BANDUNG dan YOGYAKARTA. Selain ramai, atraktif dan penuh sesaknya tempat nonbar, ternyata Member United Indonesia dari kedua kota tersebut tidak puas hanya merayakan kemenangan United di Cafe tempat mereka nonton bareng. Mereka pun akhirnya melanjutkan perayaan gelar ke 17 dengan berkeliling kota.
Seperti yang terjadi di Bandung, Rekan-rekan MOB UI(Member Of Bandung), begitu mereka menyebutnya, melakukan Konvoi mengelilingi kota Bandung hingga euforia kemenangan EPL berhasil menghangatkan dinginnya Kota Kembang malam itu.
Demikian halnya di Yogyakarta, dari MALIOBORO hingga TUGU YOGYAKARTA menjadi saksi perayaan Member United Indonesia
Yogya yang dikomandoi oleh Zizi, Gege dan Dhiol.
Jika Bandung dan Yogya melakukan Konvoi keliling kota, lain halnya dengan SURABAYA. Ya, di kota pahlawan ini , Member United Indonesia yang dikoordinir cak Roni, punya cara sendiri bagaimana merayakan Pesta Kemenangan United di EPL. Dengan bermodalkan KEMBANG API, suasana di MagnetZone "Old Trafford" Cafe, yang saat itu membludak akibat antusiasme United Fans yang begitu tinggi, menjadi sangat meriah.
dan akhirnya PEKANBARU serta MEDAN akan menutup laporan Nonbar CHAMP10N EPL kali ini. di Pekanbaru yang dikoordinir oleh Andree dan Yusuf berlangsung ramai dan meriah, semua United Fans yang hadir saat itu bersuka cita merayakan kemenangan United.
begitu pula dengan Medan, Nonbar Last EPL kali ini yang dikoordinir oleh Ricky ,dijadikan Momentum untuk meng-UNITED INDONESIAkan dan meng-INDONESIAkan UNITED di Medan. HORAS!.
Terimakasih buat teman-teman United Fans semua yang telah meramaikan Event-Event United Indonesia selama semusim ini. dan Mari kita ramaikan kembali NONBAR TERAKHIR UNITED INDONESIA musim 2007-2008 di FINAL LIGA CHAMPIONS!
-Mas Boy a.k.a Putra-
Photo by : JAKA, MAX, RELA, RONI, CECE & SCOTY, RICKY.
UNITED is my Blood! UNITED Indonesia is my Family!
thank's buat : www.unitedindonesia.com
Blogger Herosetya Nofario
Topik yang gw tulis pada postingan kali ini bukan untuk menyoroti kenapa gw suka Manchester United (walaupun gw fans United) ataupun sejarah bagaimana United menguasai ‘hati’ para fans yang tersebar keseluruh pelosok dunia. Dan sebagian dari para A.B.U (Anyone But United) – anti United bakalan dengan senang hati melihat dengan skeptis. “MU, nga bgt deh!”, mungkin salah satu yang ada dipikiran para A.B.U. Tergantung dari cara pandang melihat United secara keseluruhan. Sebenarnya banyak yang bisa diambil dari manajemen ala United yang kalo gw bilang sangat berhasil dalam menjual brand mereka keseluruh dunia. Tak terkecuali Indonesia yang merupakan salah satu base pendukung United terbesar di dunia. Terbukti di Indonesia sendiri terdapat beberapa perkumpulan United. Dan yang mempunyai massa cukup banyak yaitu United Indonesia.
Sebagai salah satu brand olahraga terbesar didunia, United memberikan kepuasaan tersendiri buat para fans-nya dalam menikmati pertandingan. Dan menurut gw pribadi cara United membentuk brand image tersebut cukuplah unik dan menantang. Mungkin di era 80’s sampai awal dekade 90’s, United belumlah sebesar sekarang ini. Dengan kapasitas sebagai penantang juara (.red Liverpool), United hanyalah kuda hitam dengan prestasi yang bisa dibilang pas-pasan. Tercatat hingga awal dekade 90’s, United ‘hanya’ mengoleksi 7 gelar juara Premier League yaitu pada rentang waktu 1907-08, 1910-11, 1951-52, 1955-56, 1956-57, 1964-65, 1966-67. Bandingkan dengan rival-nya Liverpool yang memang menguasai Inggris waktu itu. Sempat merasakan puasa gelar yang cukup lama dari rentang waktu 1968 – 1991 (Liga Inggris). United mencapai era kesuksesan pada awal 1992 – sekarang dengan mengoleksi total 19 gelar juara Liga Inggris. Memang untuk Piala lain semacam FA, United telah merebut cukup banyak yaitu : FA cup – 7 sampai rentang waktu 90-an (total sampai sekarang 11). Sedangkan League cup sendiri baru didapat pada periode 1991 dengan total 4 gelar juara hingga sekarang. Bagaimana dengan ajang European cup sampai pada awal dekade 90’s? Diajang ‘international’ ini pun United hanya bisa menorehkan total 1 piala pada tahun 1968. United mulai rajin mengumpulkan piala untuk ajang European Cup dimulai dari awal 90’s. Dengan total terkumpul hingga saat ini 5 biji piala ; terbagi dari European cup / UEFA Champions League : 3, UEFA Cup Winners : 1, dan UEFA Super Cup : 1. Tetapi yang menjadi tolak ukur adalah Liga Inggris. Dan United sebelum awal 90’s adalah ‘anak bawang’.
Lain dulu, lain sekarang, United menjadi salah satu klub besar dengan prestasi mentereng. Awal 90’s merupakan titik balik dari United untuk menjadi brand image yang ‘wah’. Dimulai dengan proyek jangka panjang Sir. Alex Ferguson yang mencetak para young lads asli Inggris (.red Class of 92). Munculah nama-nama terkenal seperti : David Beckham, Paul Scholes, Ryan Giggs, Nicky Butt, Neville bersaudara. Proyek ini terbukti berhasil dengan dominasi United baik domestik maupun Eropa. Konsistensi dan lapar juara serta performa di lapangan merupakan ‘inti’ dari United kala itu (hingga sekarang).
Balik lagi ke topik yang gw suguhkan, brand value dari United meningkat tajam sekitar 109% dalam 6 tahun terakhir (2005 – 2011) dan mendapatkan value kurang lebih £412m pada tahun 2011. Kebetulan gw rada penasaran dan gw coba convert dari £ ke Rp, dan didapat kurang lebih Rp 5,6 Trilliun….busyet….:)
Dan untuk annual report profit tahun 2011, United berhasil mengumpulkan hingga £110.9m. Jumlah yang cukup fantastis mengingat tahun lalu United nga berhasil dapet Liga Champions. Terlepas dari hutang yang melilit United sebesar kurang lebih £308.3m, brand image yang tercipta tersebut merupakan measurement yang fair buat United.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Forbes:
- Richest Football Clubs 2011 –
1. Manchester United – Current value : $1.86 Billion
2. Real Madrid – Current value : $1.4 Billion
3. Arsenal – Current value : $1.19 Billion
4. Bayern Munich – Current value : $1 Billion
5. Barcelona – Current value : $975 Million
-The World’s Most Valuable Sports Teams-
1. Manchester United (Football / Soccer)– Value : $1.86 Billion
2. Dallas Cowboys (NFL) – Value : $1.81 Billion
3. New York Yankees (Baseball) – Value : $1.7 Billion
4. Washington Redskins (NFL) – Value : $1.55 Billion
5. Real Madrid (Football / Soccer) – Value : $1.45 Billion
Setelah melihat report yang telah dibuat per 2011, dapat terlihat bahwa Manchester United merupakan klub terkaya dengan brand value termahal didunia. Tetep gw yakin, beberapa orang beranggapan, “Setahu gw Barcelona deh karena prestasi yang didapat dalam beberapa tahun terakhir yang cukup banyak!” Ok memang gw setuju, klub dengan prestasi mentereng berbanding lurus dengan pendapatan yang diterima. Tetapi untuk menjadi terkaya atau top position, klub-klub juga harus memperhatikan segi non-teknis seperti injeksi pasar / marketing [IMHO]. United berhasil mengkombinasikan antara prestasi dan segi non-teknis tersebut.
Berdasarkan pengamatan gw bagaimana United sukses menjual brand image mereka pada periode 90 sampai 2000-an antara lain :
Berdasarkan informasi yang sudah gw bilang diatas, kenaikan tajam brand value United terjadi pada periode 2005 hingga 2011 yaitu 109%. Pada saat itu United membeli gelandang serang Korea Selatan ; Park Ji-Sung (2004-2005). Kaitannya? Bisa dibilang Park Ji-Sung (Ji) merupakan pahlawan bagi rakyat Korea Selatan. Sehingga dengan pembelian ‘cerdas’ dari United membuat prosentase fans United bertambah signifikan khusunya untuk Korea Selatan. Walaupun mereka bukan penggila bola, tetapi ketika salah satu pahlawannya berlaga buat United, bisa dipastikan channel tv berubah ke pertandingan United. Image rights dari Ji juga menyebar di kawasan Korea Selatan. Penjualan jersey #13 tentu bertambah dan dari segi brand image United sudah pasti berbanding lurus (.red bertambah juga). Memang kontribusi dari hal ini, tidak serta-merta sebab utama kenaikan hingga 109%. Ada banyak faktor yang terlibat.
- ‘Penggambaran’ United sebagai salah satu tim ‘has to beat’ merupakan salah satu faktor non-teknis yang menyebabkan banyak orang penasaran. Dan United merespon ‘tantangan’ tersebut dengan baik. Kemenangan yang didapat walaupun dengan permainan ‘seadanya’ membuat orang-orang (anti United) semakin bersemangat buat menonton pertandingan United walaupun tidak melibatkan tim kesayangannya. Pokoknya United harus kalah! Imbasnya hak siar United semakin bertambah. Dan pundi-pundi keuntungan buat United dan brand image-nya juga naik ‘dipasaran’.
- Injeksi pasar yang dilakukan oleh United khususnya di kawasan Asia sangat fenomenal. United memulai ‘pemasaran’ brand image mereka di Asia dimulai pada tahun 1995. Ketika tim-tim Eropa belum terlalu melirik pasar Asia, United termasuk pioneer dalam strategi marketing kawasan Asia. Mengingat di kawasan Asia merupakan penggila sepak bola, wajar apabila sekarang pasar Asia menjadi target utama dalam mendulang untung bagi tim-tim Eropa.
- Media (teman sekaligus lawan). United mempunyai hubungan yang cukup unik dengan media-media setempat. Manager United, Sir Alex Ferguson (SAF) sempat menolak wawancara dengan BBC pada periode 2004 hingga 2011 kemarin (sekarang sudah terselesaikan). Bukan hanya itu saja, media membentuk suatu pola pikir ; United haruslah sempurna. Celah kecil yang terjadi tentu saja menjadi senjata media untuk menulis United. Contoh terbaru yaitu perekrutan kiper #1: David De Gea. Bagaimana media memberikan ekspektasi yang sangat tinggi untuk kiper yang sangat muda ini. Sampai hal kecil dari kiper ini akan terus dibahas sampai memang penampilannya ‘sempurna’. Seri apalagi kalah merupakan ‘dosa’ buat United. Sudah tentu headlines berita akan suka hal tersebut. Disadari atau tidak, karena hal inilah United menjadi besar. Setiap orang apalagi pendukung United akan selalu bersemangat melihat penampilan tim ini di lapangan. Tentu saja berharap menang. Media juga ‘membantu’ United dalam merepresentasikan seberapa besar klub ini. Media bersikap fair, apabila United menang maka berita terebut bisa saja akan dibahas total selama 2-3 hari.
- 1999 adalah awal segalanya. Treble winners yang didapat oleh United pada medio 1999 merupakan titik balik dari pembentukan image yang powerful buat United. Dengan bintang-bintang produk asli United ditambah individu-individu yang bertalenta menjadikan United saat itu ‘Bintang Eropa’. Dan orang-orang mulai membicarakan United.
- Goal in last minutes. Kayaknya sudah menjadi trademark sendiri buat United. Dari tertinggal sekian gol, bisa membalas bahkan menang. Bermula dari Final Liga Champions 1999 yang ketika itu United tertinggal lebih dulu dari seterunya Bayern Munich dan pada detik-detik terakhir pertandingan bisa membalikan keunggulan. Karekter kuat ini yang akhirnya terakulturasi dengan baik hingga sekarang. Menurut gw, orang menonton bola karena beberapa faktor antara lain : hobi, ada tim kesayangannya bermain, melihat passion tim bermain, dan tentu saja entertainment. United mampu menggabungkan kesemua aspek dalam faktor-faktor tersebut. United selalu bisa membuat orang yang menonton deg-degan. Memang United bukanlah tim seperti Barcelona yang bisa memainkan tempo permainan dengan baik dari awal hingga akhir. Terkadang United seperti ‘membuka’ ruang buat tim lawan untuk mencetak gol. Hal inilah yang menurut gw, membuat tim lawan memandang United, tim yang bisa dikalahkan. Pertandingan tentu saja menajadi lebih seru. Tidak seperti Barcelona yang sebelum bertanding saja, bisa membuat tim lawan nyerah dulu. Gw rasa orang lebih suka menonton gabungan antara : permainan sepak bola yang enak dilihat + dramatisasi pertandingan + passion tim untuk menang. United memenuhi syarat untuk itu. So, brand yang tercipta tentu saja United yang sungguh menghibur.
Kesimpulan yang bisa didapat dari bagaimana manajemen United menciptakan brand yang baik menurut gw adalah :
- Injeksi pasar yang belum tersentuh oleh kompetitor
- Memberikan hiburan yang bukan hanya kemenangan tetapi tensi pertandingan dan dramatisasi yang ada didalamnya
- Menjadikan media-media lokal maupun internasional sebagai ‘senjata rahasia’ dalam mengembangkan brand value
- Menciptakan segmen pasar sendiri.
- Konsisten untuk terus mengkampanyekan United dengan mengirim ambassador-nya (Bryan Robson, Sir Bobby Charlton, Gary Neville) ke beberapa negara.
Semoga bisa bermanfaat bagaimana kita memetik pelajaran dari manajemen suatu klub yang tidak melulu berkutat dalam bidang olahraga tetapi juga bisnis……
Referensi :
thank's buat :Herosetya Nofario
http://herosetyanofario.wordpress.com/2011/10/01/manchester-united-hegemoni-dan-kebanggaan/#comments
Blogger
Manchester United Born
Glory..Glory..Glory United
itulah sebagian kata yang ada pada lagu bagi para fans fanatic Manchester United,saya sebagai fans fanatic MU(manchester united) ingin menuliskan sejarah - sejarah MU..
Manchester United F.C. (biasa disingkat Man Utd, Man United atau hanya MU ) adalah sebuah klub sepak bola papan atas di Inggris yang berbasis di Old Trafford, Manchester,
Dibentuk sebagai Newton Heath L&YR F.C. pada 1878 sebagai tim sepak bola depot Perusahaan Kereta Api Lancashire dan Yorkshire Railway di Newton Heath, namanya berganti menjadi Manchester United pada 1902.
Meski sejak dulu telah termasuk salah satu tim terkuat di Inggris, barulah sejak 1993 Manchester United meraih dominasi yang besar di kejuaraan domestik di bawah arahan Sir Alex Ferguson - dominasi dengan skala yang tidak terlihat sejak berakhirnya era Liverpool F.C. pada pertengahan 1970-an dan awal 1980-an. Sejak bergulirnya era Premiership di tahun 1992, Manchester United adalah tim yang paling sukses dengan sebelas kali merebut trofi juara.
Meskipun sukses di kompetisi domestik, kesuksesan tersebut masih sulit diulangi di kejuaraan Eropa; mereka hanya pernah meraih juara di Liga Champions tiga kali sepanjang sejarahnya (1968, 1999, 2008).
Sejak musim 86-87, mereka telah meraih 21 trofi besar - jumlah ini merupakan yang terbanyak di antara klub-klub Liga Utama Inggris. Mereka telah memenangi 18 trofi juara Liga Utama Inggris (termasuk saat masih disebut Divisi Satu). Pada tahun 1968, mereka menjadi tim Inggris pertama yang berhasil memenangi Liga Champions Eropa, setelah mengalahkan S.L. Benfica 4–1, dan mereka memenangi Liga Champions Eropa untuk kedua kalinya pada tahun 1999 dan sekali lagi pada tahun 2008 setelah mengalahkan Chelsea F.C. di final. Mereka juga memegang rekor memenangi Piala FA sebanyak 11 kali.[1] Pada 2008, mereka menjadi klub Inggris pertama dan klub Eropa kedua yang berhasil menjadi Juara Dunia Antarklub FIFA.
Pada 12 Mei 2005, pengusaha Amerika Serikat Malcolm Glazer menjadi pemilik klub dengan membeli mayoritas saham yang bernilai £800 juta (US$1,47 milyar) diikuti dengan banyak protes dari para pendukung fanatik.
Lambang dan warna klub
Ketika nama tim masih Newton Heath, seragam tim berwarna hijau-kuning. Pada tahun 1902, sehubungan dengan pergantian nama menjadi Manchester United, klub mengganti warna seragam mereka menjadi merah(kaos), putih(celana), dan hitam(kaos kaki), yang menjadi standar seragam MU sampai saat ini. Pengecualian ketika tim bertanding di Final Piala FA tahun 1909 melawan Bristol City, kaos berwarna putih berkerah merah berbentuk V. Desain seragam ini kembali digunakan saat 1920-an ketika seragam tim berwarna merah-merah.
Kostum tandang biasanya adalah kaos putih, celana hitam, dan kaos kaki putih, tetap warna lain juga pernah digunakan, termasuk kaos biru bergaris putih yang digunakan dari tahun 1903 sampai 1916, hitam seluruhnya pada 1994 dan 2003 dan kaos biru dengan garis horisontal perak pada tahun 2000. Satu yang paling terkenal, hanya dipakai sebentar, kostum tandang United yang berwarna keseluruhan abu-abu dipakai pada musim 1995–96. Kostum ini tidak digunakan lagi saat MU kalah pada pertandingan pertama pemakaian kostum ini. Pada babak pertama, MU kalah 3-0 dari Southhampton, mereka mengganti seragam yang mereka kenakan menjadi seragam ketiga mereka yang berwarna biru-putih, tetapi pada akhirnya kalah 3–1. Seragam abu-abu tidak pernah lagi digunakan akibat hasil buruk yang mereka dapat pada pertandingan pertama dengan seragam abu-abu itu.[16][17] Seragam tandang MU yang terkenal lainnya adalah kaos putih dengan lengan hitam dan garis emas-hitam. Seragam ini adalah seragam terakhir yang didesain Umbro sebelum MU memilih produsen Nike, dan memperingati 100 tahun pergantian nama dari Newton Heath F.C menjadi Manchester United.
Kostum ketiga United berwarna biru, yang dikenakan pemain saat memenangkan Piala Champions 1968. Pengecualian, kostum kuning terang yang digunakan pada awal 1970-an, seragam biru bergaris putih yang dipakai 1996, dan kaos putih bergaris merah-hitam yang dipakai pada 2004. United juga menggunakan kostum ketiga untuk latihan. United mengadopsi warna kostum hitam keseluruhan pada musim 1998–99 dan kaos biru tua dengan pinggiran marun pada tahun 2001 untuk bertanding melawan Southampton dan PSV Eindhoven.
Lambang Manchester United telah diganti beberapa kali, tetapi perubahan yang dilakukan tidak terlalu signifikan. Setan yang terletak dibtengah lambang merupakan akar dari julukan "Setan Merah"(The Red Devils), yang muncul di era 1960-an setelah Matt Busby mendengar itu dari fans tim rugbi Salford.[18] Pada akhir 60-an, the devil had started to be included on club programmes and scarves, sebelum akhirnya lambang setan itu dimasukkan ke dalam lambang klub, memegang trisula. Di 1998, logo kembali didesain ulang, kali ini menghilangkan tulisan "Football Club".[19] Perubahan ini bertentangan dengan pendapat suporter, yang memandang bahwa MU semakin menjauhi akar sepak bola dan perubahan ini hanya untuk kepentingan bisnis semata.
itulah sebagian kata yang ada pada lagu bagi para fans fanatic Manchester United,saya sebagai fans fanatic MU(manchester united) ingin menuliskan sejarah - sejarah MU..
Manchester United F.C. (biasa disingkat Man Utd, Man United atau hanya MU ) adalah sebuah klub sepak bola papan atas di Inggris yang berbasis di Old Trafford, Manchester,
Dibentuk sebagai Newton Heath L&YR F.C. pada 1878 sebagai tim sepak bola depot Perusahaan Kereta Api Lancashire dan Yorkshire Railway di Newton Heath, namanya berganti menjadi Manchester United pada 1902.
Meski sejak dulu telah termasuk salah satu tim terkuat di Inggris, barulah sejak 1993 Manchester United meraih dominasi yang besar di kejuaraan domestik di bawah arahan Sir Alex Ferguson - dominasi dengan skala yang tidak terlihat sejak berakhirnya era Liverpool F.C. pada pertengahan 1970-an dan awal 1980-an. Sejak bergulirnya era Premiership di tahun 1992, Manchester United adalah tim yang paling sukses dengan sebelas kali merebut trofi juara.
Meskipun sukses di kompetisi domestik, kesuksesan tersebut masih sulit diulangi di kejuaraan Eropa; mereka hanya pernah meraih juara di Liga Champions tiga kali sepanjang sejarahnya (1968, 1999, 2008).
Sejak musim 86-87, mereka telah meraih 21 trofi besar - jumlah ini merupakan yang terbanyak di antara klub-klub Liga Utama Inggris. Mereka telah memenangi 18 trofi juara Liga Utama Inggris (termasuk saat masih disebut Divisi Satu). Pada tahun 1968, mereka menjadi tim Inggris pertama yang berhasil memenangi Liga Champions Eropa, setelah mengalahkan S.L. Benfica 4–1, dan mereka memenangi Liga Champions Eropa untuk kedua kalinya pada tahun 1999 dan sekali lagi pada tahun 2008 setelah mengalahkan Chelsea F.C. di final. Mereka juga memegang rekor memenangi Piala FA sebanyak 11 kali.[1] Pada 2008, mereka menjadi klub Inggris pertama dan klub Eropa kedua yang berhasil menjadi Juara Dunia Antarklub FIFA.
Pada 12 Mei 2005, pengusaha Amerika Serikat Malcolm Glazer menjadi pemilik klub dengan membeli mayoritas saham yang bernilai £800 juta (US$1,47 milyar) diikuti dengan banyak protes dari para pendukung fanatik.
Lambang dan warna klub
Ketika nama tim masih Newton Heath, seragam tim berwarna hijau-kuning. Pada tahun 1902, sehubungan dengan pergantian nama menjadi Manchester United, klub mengganti warna seragam mereka menjadi merah(kaos), putih(celana), dan hitam(kaos kaki), yang menjadi standar seragam MU sampai saat ini. Pengecualian ketika tim bertanding di Final Piala FA tahun 1909 melawan Bristol City, kaos berwarna putih berkerah merah berbentuk V. Desain seragam ini kembali digunakan saat 1920-an ketika seragam tim berwarna merah-merah.
Kostum tandang biasanya adalah kaos putih, celana hitam, dan kaos kaki putih, tetap warna lain juga pernah digunakan, termasuk kaos biru bergaris putih yang digunakan dari tahun 1903 sampai 1916, hitam seluruhnya pada 1994 dan 2003 dan kaos biru dengan garis horisontal perak pada tahun 2000. Satu yang paling terkenal, hanya dipakai sebentar, kostum tandang United yang berwarna keseluruhan abu-abu dipakai pada musim 1995–96. Kostum ini tidak digunakan lagi saat MU kalah pada pertandingan pertama pemakaian kostum ini. Pada babak pertama, MU kalah 3-0 dari Southhampton, mereka mengganti seragam yang mereka kenakan menjadi seragam ketiga mereka yang berwarna biru-putih, tetapi pada akhirnya kalah 3–1. Seragam abu-abu tidak pernah lagi digunakan akibat hasil buruk yang mereka dapat pada pertandingan pertama dengan seragam abu-abu itu.[16][17] Seragam tandang MU yang terkenal lainnya adalah kaos putih dengan lengan hitam dan garis emas-hitam. Seragam ini adalah seragam terakhir yang didesain Umbro sebelum MU memilih produsen Nike, dan memperingati 100 tahun pergantian nama dari Newton Heath F.C menjadi Manchester United.
Kostum ketiga United berwarna biru, yang dikenakan pemain saat memenangkan Piala Champions 1968. Pengecualian, kostum kuning terang yang digunakan pada awal 1970-an, seragam biru bergaris putih yang dipakai 1996, dan kaos putih bergaris merah-hitam yang dipakai pada 2004. United juga menggunakan kostum ketiga untuk latihan. United mengadopsi warna kostum hitam keseluruhan pada musim 1998–99 dan kaos biru tua dengan pinggiran marun pada tahun 2001 untuk bertanding melawan Southampton dan PSV Eindhoven.
Lambang Manchester United telah diganti beberapa kali, tetapi perubahan yang dilakukan tidak terlalu signifikan. Setan yang terletak dibtengah lambang merupakan akar dari julukan "Setan Merah"(The Red Devils), yang muncul di era 1960-an setelah Matt Busby mendengar itu dari fans tim rugbi Salford.[18] Pada akhir 60-an, the devil had started to be included on club programmes and scarves, sebelum akhirnya lambang setan itu dimasukkan ke dalam lambang klub, memegang trisula. Di 1998, logo kembali didesain ulang, kali ini menghilangkan tulisan "Football Club".[19] Perubahan ini bertentangan dengan pendapat suporter, yang memandang bahwa MU semakin menjauhi akar sepak bola dan perubahan ini hanya untuk kepentingan bisnis semata.
Prestasi
League Primer English : [19]
1907–08 , 1910–11 , 1951-52 , 1955-56 , 1956–57 , 1964–65 , 1966-67 , 1992-93 , 1993-94 , 1995-96 , 1996-97 , 1998-99 , 1999-2000 , 2000-01 , 2002–03 , 2006-07 , 2007-08 , 2008-2009 , 2010-11
Piala
FA : [11]
1909, 1948, 1963, 1977, 1983, 1985, 1990, 1994, 1996, 1999, 2004
Carling : [4]
1991-92 , 2005-06 , 2008-09 , 2009-10
FA Charity/Community Shield: [19] [*Juara Double]
1908 , 1911 , 1952 , 1956 , 1957 , 1965* , 1967* , 1977* , 1983 , 1990* ,1993 ,1994 , 1996, 1997 , 2003 , 2007 , 2008 , 2010 , 2011
Eropea
1968, 1999, 2008
Piala Winners UEFA: [1]
1991
Piala Super UEFA:[1]
1991
Internasional
Piala Interkontinental/Kejuaraan Dunia Antar Klub: [1]
1999
Piala Interkontinental/Kejuaraan Dunia Antar Klub: [1]
1999
Piala Dunia Antarklub FIFA: [1]
2008
'Diamond Spirit of Life Generation'
Fans Man Utd
Haduh suka sekali nih saya sama yang namanya Manchester United dari masa Eric Cantona sampai mati deh kayaknya. hehe ... Buat eyang Fergie makin sukses terus bos, buat MU meraih Treble Winner lagi pokoknya. Salam kenal buat fans berat MU seluruh Indonesia dan Dunia .
http://andrewmanutd.blogspot.com/2010/11/fans-man-utd.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar